Pernah aku berdiam dalam kata-kata
mencoba bernegosiasi dengan logika
yang tak hentinya memprotes agar aku berhenti mencintaimu
Sebab cinta yang seperti itu taik kucing
tetapi tetap saja aku mencintaimu
Dengan lapang dada aku menyaksikan
kau kawin dengan bulan
bahkan kau juga kawin dengan matahari
lantas kau terbakar hangus jadi debu
tetapi tetap saja aku mencintaimu
Seperti seekor burung yang tercecer dari kelompoknya
aku menepi di pucuk angin
Dan bernyanyi sendiri sembari menggenggammu dalam mimpi
Susah payah logika meyakinkanku
bahwa ombak takkan pernah menetap di daratan
Meski sekali-kali ia mengunjungi sepasang batok kelapa
tapi cuma mau mengembalikan botol Aqua dan plastik Chiki yang tercecer
ketika kau mengunjunginya di samudra
tetap saja aku mencintaimu
Lama aku berdiam dalam senyap,
menjauh dari kata-kata,
bermusuhan dengan logika
Terlalu lama mereka menyiksaku; memakiku; idiot!
Padahal kesalahanku cuma satu: jatuh cinta padamu!
Hai! Aku si idiot, jatuh cinta padamu
Dan aku bahagia.
Peduli apa!
Kamar Sunyi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar, kritik, saran, caci maki juga boleh :)