Malam Sumir


Malam sumir...
senyap adalah angin,
yang tak pernah kita mengerti bahasanya.
Namun yang pasti keberadaan mereka adalah abadi.
Udara kamar bercampur asap rokok yang mulai hilang rasa.
Kopipun sedari tadi tak berjejak, menyisakan gelas kosong yang di ujung atasnya tercetak lingkaran hitam.
Diluar udara dingin dan hujan sudah mulai turun dan berpacu dengan waktu.
Aku masih disini, mengulangi getir yang sama, senyap yang sama, seperti yang mungkin dialami seorang anak manusia di abad lampau,
Sunyi itu memang abadi.
Rindu, adalah kata yang memang tidak enak untuk di eja, dikatakan dan dirasakan.
Keberadaan adalah pembaptisan dari rasa rindu itu sendiri, dan dari jaman manusia pertama sampai sekarang tidak akan pernah berubah.
Sama halnya rindu sang bulan pada mentari, sang bulan tidak akan pernah bersinar tanpa adanya matahari.

Egoisme adalah musuh abadi dari rindu itu
Entahlah, yang pasti aku tahu... hujan selalu meninggalkan sesuatu.
Seperti malam ini.

Selamat malam sunyi, peluklah aku
Bercintalah denganku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar, kritik, saran, caci maki juga boleh :)

INSTAGRAM FEED

@tofifoto