Tarian Pelangi

Aku hanya pemakna rindu
yang sering menghitung jarum-jarum jam
atau menatap tanggal pada kalender 
yang angka-angkanya berguguran 
seperti daun yang meranggas di musim semi

dan tembok-tembok menghardik di setiap topang dagu
sembari menghitung jumlah detik jam di tengah malam
sementara di sebelahnya sepasang cecak
menjadi liar dalam syahwat

angin sekelebat tapi tak membawa kabar
hanya penjaja nasi goreng keliling
yang masih berharap ada sedikit rejeki malam ini
atau satpam tua yang menggigil di pos ronda

kopi di gelas mulai mengering
setelah sekian lama tak  ku gubris
khayalan demi khayalan menari
meliuk seperti penaris striptis

asap rokok mulai membaur dengan angan
mengepul dan melewati batas dimensi
yang tidak mampu untuk ku jamah
seperti rindu, yang tak mengenal layu

sepertinya musim hujan akan segera datang
seperti kali itu, beberapa saat yang lampau
tidak ada yang berbeda karena memang tak beda
kita terlahir dari jiwa yang gelisah

maka menarilah bersamaku
menarilah tarian pelangi
sembari berharap musim hujan di depan
tarian kita akan abadi

Kamar Sunyi, 28/09/11 - 22.35


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar, kritik, saran, caci maki juga boleh :)

INSTAGRAM FEED

@tofifoto