Di Sebuah Kereta


Kereta ini nampaknya selalu bersaing dengan waktu. 
Di kotak-kotak jendela menjelma menjadi pigura, ku lihat wujudmu.
Awan menggumpal dan menyisakan aura mendung.
Rumput dan alang-alang di mataku nampak seperti tangan-tangan yg melambai dan mengisyaratkan kerinduan.

Gesekan rel dan roda kereta terdengar dominan diantara obrolan penumpang yang coba membunuh jenuh. 
Tapi di telingaku adalah ungkapan rindu para penumpang, yang menitipkannya pada sang Masinis, 
"hantar kami pak, kepada apa yg kami rindu".

Dari headset masih terdengar Michael Heart "We will not go down" lagu beat rendah tapi mampu membakar semangat jihad anak-anak palestine. 
Diluar gerimis masih ingin menemaniku menikmati perjalanan, 
daun dan tanah basah menciptakan pemandangan yg riang, 
aku menyaksikannya dari kaca jendela di samping kiriku. 

Sementara sebelah kananku laki-laki paruh baya tengah sibuk dengan mimpinya.
Di langit beberapa kelompok burung terbang rendah, 
mungkin sudah waktunyapun mereka utk pulang, kembali ke sarang.
Di seperempat malam pertama, mudah-mudahan sudah kutatap wujudmu.


Diatas Kereta Senja Sancaka
Menuju Kota Para Raja-Raja
24 Okt 2010
17.10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar, kritik, saran, caci maki juga boleh :)

INSTAGRAM FEED

@tofifoto